Senin, 09 Februari 2009

Memuji sang Khaliq


Al Asmaa – ul – Husnaa



Pengertian

Al Asmaa-ul- Husnaa adalah nama-nama Allah yang bagus – bagus.

Fungsi

Sebagai alat untuk berdoa
“ Allah mempunyai Al Asmaaul Husnaa, maka berdoalah kamu semua kepadaNya dengan menggunakan Al Asmaaul Husnaa “ ( QS. Al A’raf : 180 ).

Tujuan :

Untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Hasil :

Dengan ijin Allah SWT akan mendapatkan :

a. Hati menjadi tenang dan mantap.
b. Iman bertambah kuat diikuti amal Shaleh
c. Hidup makin bergairah, makin semangat untuk membangun dunia dan mencari bekal Akhirat
d. Hilang rasa gelisah, susah, stress dan putus asa
e. Akhlak makin baik, menuju akhlakul karimah ( mulia )
f. Semangat belajar meningkat, sifat malas hilang

Jumlah Bacaan :

Paling sedikit sehari semalam satu kali.
Diharapkan setiap akan belajar, akan mengaji dibaca satu kali. Lebih utama lagi bila dibaca saat Shalat wajib satu kali atau lebih. Insyaallah cepat naik derajat. Setiap seminggu sekali, setiap mempunyai hajat dan peringatan hari besar Islam sebaiknya diadalkan MUJAHADAH, yaitu membaca bersama jamaah dengan jumlah lebih dari satu kali, misalnya 7 kali, 11 kali, 21 kali atau sesuai kemampuan, sehingga diharapkan makin cepat terkabulnya doa.




( Diambil dari : Al Asmaa Ul – Husnaa, Amdjad Al Hafidh, 2007 ) Tulisan 1

Kedudukan :

Al Asmaaul Husna adalah pusatnya doa.
Basmalah adalah doa awal tindakan
Al Fatihah adalah doa global dan doa pengarah
Al Quran adalah pengembangan dan perluasan
Shalawat adalah pelican doa
Istighfar, Tasbih, Tahmid, Takbir, Tahlil dan Hauqalah ( Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billah ) merupakan muqaddimah doa,
Al Asmaaul Husnaa adalah doa langsung
Al Quran umumnya doa wasilah.

Petunjuk Membaca

1. Apabila mujahadah bersama jamaah, maka harap dibaca lengkap dari Muqadimah, pusat doa yaitu Al Asmaaul Husnaa, Basmalah, Fatihah, sebagian Ayat-ayat Al Quran, Shalawat Nariyah dan sebagainya. Kemudian ditutup dengan doa besar. Sebelum Mujahadah dimulai, perlu ditambah hadiah Fatihah 3 kali kepada Nabi Besar Muhammad SAW, para Nabi, Sahabat, Aulia, Ulama dan seterusnya.
2. Untuk setiap hari dibaca sendiri, tidak harus lengkap cukup “ Asmaaul Husnaa “ saja dimulai dengan membaca shalawat satu kali dan ditutup shalawat satu kali, terutama setelah shalat wajib baca 1 kali atau lebih, dan sebut hajatnya. Apabila membaca “ Asmaa “ lebih dari satu kali, sebaiknya diantara “ Asmaa “ diselingi shalawat 1 kali.
3. Bila ingin mengambil sebagian dari Asmaaul Husnaa, maka sebelumnya harus dibaca dulu keseluruhan 99, baru setelah itu diambil sebagian.
4. Apabila di suatu tempat sudah ada jamaah Yasin / Tahlil, Nariyah, Waqiah dan lain- lain maka dimohon dengan sangat ditambah membaca Al Asmaaul Husnaa 1 kali atau 3 kali atau lebih menurut persetujuan jamaah, agar hasil doa dapat lengkap, mencakup kebutuhan dunia dan akhirat, disamping apa yang menjadi hajat saat itu.
5. Bila suatu saat sedang sibuk atau sebab lain sehingga tidak sempat berdoa yang bermacam-macam, maka untuk Asmaaul Husnaa tetap harus dibaca, jangan sampai ditinggalkan, sehingga hubungan hamba dengan Allah SWT tidak terputus dan bantuan, rahmat Allah dan lindunganNya tetap mengalir terus selama hidup di dunia sampai akhirat, untuk diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.

Catatan :
Bagi kaum wanita, walaupun sedang haid, tetap boleh membaca. Karena yang dilarang antara lain membaca Al Quran, memegang Al Quran, Shalat, Thawaf, berpuasa, berdiam diri di Masjid dan Jima’.

( Diambil dari : Al Asmaa Ul – Husnaa, Amdjad Al Hafidh, 2007 ) Tulisan 1



Adab Mujahadah bersama Jamaah :

a. Khusyuk, memohon kepada Allah dengan sungguh-sungguh, penuh adab ( taadub ) dan sambil berusaha mengingat makna yang dibaca.
b. Menjaga suara dzikir agar tidak mengganggu orang lain,
c. Membaca secara serempak, jangan ada yang mendahului atau ketinggalan,
d. Menjaga kebersihan dan kesucian diri sendiri, tempat dan pakaian,
e. Bila tempat memungkinkan sebaiknya didahului shalat hajat dua rakaat dan mujahadah menghadap kiblat.

Mujahadah :

Mujahadah menurut bahasa adalah bersungguh sungguh. Menurut istilah adalah bersungguh sungguh untuk memerangi hawa nafsu. Caranya dengan dzikir / ingat kepada Allah, yaitu hati ingat, lisan menyebut dan sikap yang baik serta meningkatkan ibadah.




























( Diambil dari : Al Asmaa Ul – Husnaa, Amdjad Al Hafidh, 2007 ) Tulisan 1